Mengapa penting untuk anak merasa disayang
Orang tua mana sih yang ga sayang sama anak? Sayang lah. Mari kita renungi, apakah perasaan sayang kita diterima dengan baik oleh anak kita? Apakah anak ungkapan sayang kita sampai ke hati anak kita? Apakah anak kita benar benar merasa disayang? (baca juga cara mengecek apakah anak berasa disayang)
Memastikan anak merasa disayang jauh lebih penting dibandingkan dengan memberikan rasa sayang. Mengapa? Jika Smart Parents meluapkan rasa sayang tapi anak tidak merasakannya, bukankah itu mubazir? Bagaikan kita mengisi baterai handphone, kabel sudah terpasang di handphone kita namun ternyata belum dicolok ke listrik.
Lho? Kan saya sudah menghujani anak dengan, hadiah, makanan tercukupi dan sehat, setiap akhir pekan kita jalan-jalan ke Mall, gadget, boleh main game, baju yang bagus, sepatu yang keren, kuota internet, dan voucher game tentunya, bukankah itu harapan semua anak?
Betul itu adalah ungkapan sayang yang baik, alangkah baiknya jika kita juga tahu bagaimana cara yang tepat untuk mengungkapkan rasa sayang pada anak kita (silahkan cek artikel ini).
Emang apa sih pentingnya anak merasa disayang? (cek juga bahasa kasih anda dan anak disini)

Berdasarkan hirearki kebutuhan Abraham Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan, mulai dari kebutuhan fisik, rasa aman, rasa sayang dan hubungan yang bermakna, penghargaan, dan aktualisasi diri. Kebutuhan fisik adalah yang paling dasar dan paling mudah terlihat, sedangkan level kedua dan ketiga erat hubungan dengan memastikan anak merasa disayang.
1. Mendapat rasa aman
Anak yang merasa disayang akan merasa aman bahkan ketika ditegur oleh orang tuanya. Anak tahu ditegur karena melakukan kesalahan namun anak tahu orang tua betul betul menyayangi anaknya sepenuh hati karena anak merasakan perasaan sayang dari orang tua. Berdasarkan piramida kebutuhan, rasa aman termasuk kebutuhan yang penting setelah kebutuhan fisik terpenuhi. Anak yang merasa disayang cenderung mendapat rasa aman baik saat berada di dekat orang tua maupun setelah dewasa dan jauh secara fisik dari orang tua. Rasa aman karena tahu kita menyayangi mereka dan rasa aman karena tahu bagaimana seharusnya anak berperilaku. Secara konsisten membuat anak merasa disayang, dihargai memberikan rasa aman pada anak.
2. Memiliki hubungan yang bermakna
Merasa disayang, diinginkan, dan merasa berharga membuat anak memandang orang tua sebagai sosok yang dikagumi, dihormati, dan dihargai. Memiliki hubungan yang bermakna membuat hidup jauh lebih berarti, bukankah anak kita hadir ke dunia ini juga karena hubungan yang bermakna antara kita dan pasangan? Anak adalah cermin bagi orang tua, kasih sayang yang hadir dalam hubungan orang tua dan anak dapat dirasakan oleh semua pihak, anak, orang tua, dan anggota keluarga lain. Anak senang bercerita tentang segala hal pada kita, terbuka, dan jujur, karena tahu kita menyayangi anak, sehingga anak merasa nyaman dan aman untuk terbuka pada orang tua. Hal ini juga menumbuhkan rasa hormat dari anak kepada orang tua dalam koridor yang sehat dan organic, bukan hormat yang muncul karena takut tetapi hormat karena segan dan rasa menghargai.
Dua hal diatas memiliki efek yang sangat besar pada tumbuh kembang anak. Apabila aspek fisik dan psikis terpenuhi, Sebagian besar masalah sudah diantisipasi terlebih dahulu dengan cara dan rasa yang menyenangkan bagi orang tua dan anak. Toh kita sebagai pribadi juga tidak butuh ungkapan sayang yang tidak bermakna bagi kita, yang kita butuhkan adalah merasa disayang oleh orang lain, pasangan, keluarga, dan orang tua kita sendiri. disayang oleh orang lain, pasangan, keluarga, dan orang tua kita sendiri.